Gangguan
pada Sistem Gerak Manusia
![](file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Gangguan
atau kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi pada tulang dan otot.
Gangguan atau kelainan tersebut dapat terjadi akibat aktivitas atau beban gerak
yang berlebihan, pengaruh vitamin, atau terjadinya infeksi oleh mikroorganisme.
- Gangguan pada Sistem Rangka
Gangguan
pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, gangguan
secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang belakang.
·
Gangguan
fisik
Gangguan yang paling
umum terjadi pada tulang adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak
tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura
yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran
tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan bahkan perdarahan. ![](file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
![](file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Berdasarkan
jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan menjadi empat kelompok
sebagai berikut :
o Fraktura
sederhana
Fraktura
sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada
di sekitarnya.
o Fraktura
kompleks
Fraktura
kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ
yang ada di sekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke
permukaan kulit.
o Greenstick
Greenstick
merupakan
fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.
o Comminuted
Comminuted
merupakan
fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi
masih berada di dalam otot.
·
Gangguan fisiologis
Gangguan
fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau
vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskan sebagai berikut :
o Rakhitis
Rakhitis
merupakan penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Vitamin D
berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur di tulang. Kekurangan vitamin D
akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat
bagian kaki (tulang tibia dan fibula) melengkung menyerupai huruf X atau 0
o Mikrosefalus
Mikrosefalus
merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kercil.
Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi
kekurangan kalsium.
o Osteoporosis
![](file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Osteoporosis
merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini
dikarenakan lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan
kembali) bahan bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan
hormon kelamin pada pria maupun wanita.
o Kelainan
akibat suatu penyakit
Penyakit seperti
tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan
fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
·
Gangguan persendian
Gangguan
persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis
gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut :
o Dislokasi
Dislokasi
merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari
posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan ligamen yang sobek atau
tertarik
o Terkilir (keseleo)
Terkilir
merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang
tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai
peradangan pada daerah sendi
o Ankilosis
Ankilosis
merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian. .
o Artritis
Artritis
merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Gangguan artritis
dapat dibedakan menjadi rhematoid, osteoartritis dan gautartritis. Rhematoid merupakan proses peradangan
atau pengapuran pada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di
persendian. Osteoartritis merupakan
penipisan tulang rawa yang menghubungkan persendian. Gautartritis merupakan gangguan gerak akibat kegagalan rnetabolisme
asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat pada persendian.
·
Gangguan tulang
belakang
Gangguan pada
tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang,
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan
yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu: ![](file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
![](file:///C:/DOCUME~1/User/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
o Skoliosis,
melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung
ke arah kanan atau kiri
o Kifosis,
perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang
menjadi bongkok
o Lordosis,
melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan
sehingga kepala tertarik ke arah belakang
o Subluksasi,
gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke
arah kiri atau kanan.
·
Gangguan pada Sistem
Otot
Otot berperan
penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak. Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa
bentuk seperti berikut ini:
o Atrofi
Atrofi
merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan
untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit poliomielitis
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini menyebabkan kerusakan saraf yang
mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
o Hipertrofi
Hipertrofi
merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hipertrofi
disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot
membesar
o Hernia abdominalis
Hernia
abdominalis merupakan sobeknya dinding otot
abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut
o Tetanus
Tetanus merupakan
otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-menerus berkontraksi
sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka yang terinfeksi
oleh bakteri Clostridium tetani.
o Distrofi otot
Distrofi otot merupakan
penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini merupakan
penyakit yang disebabkan adanya cacat genetik.
o Miastenia gravis
Miastenia gravis
merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan.
Penyakit ini disebabkan oleh hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak
berfungsi dengan normal.
o KRAM
Penyakit kram itu disebabkan oleh kejang otot. Otot
tiba-tiba berkontraksi sangat kuat sehingga sakit. Kram bisa terjadi saat cuaca
dingin atau aktivitas otot terlalu berat. Kram bisa juga merupakan gejala
ketidakseimbangan air dan ion di dalam tubuh
Mengingat sifatnya yang dating tiba-tiba dan tidak disertai tanda sebelumya, tindakanpreventif pun diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan hal tersebut terjadi. Berikut adlah beberapa hal tersebut diantaranya:
1. Mandi atau berendam dengan air hangat setelah beraktivitas seharian setiap kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.
Mengingat sifatnya yang dating tiba-tiba dan tidak disertai tanda sebelumya, tindakanpreventif pun diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan hal tersebut terjadi. Berikut adlah beberapa hal tersebut diantaranya:
1. Mandi atau berendam dengan air hangat setelah beraktivitas seharian setiap kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.
2. Lakukanpereganag sebelum tidur, namun hindari penegangan/meluruskan ujung jari kaki saat peregangan maupun tidur dan usahakan agar kaki-kaki anda tetap hangat selama tidur.
3. Hindari melakukan olah raga atau aktivitas berat secara tiba-tiba. Oleh karena itu, lakukan pernafasan secara benar sebelum berolah raga atau melakukan aktivitas fisik dan melakukan dan lakukan pendinginan setelah selesai. Hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi otot untuk menyesuaikan diri sehingga tidak menimbulkan kram. Akan lebih baik jika pemanasan ini dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur, dengan melakukan senam kecil.
4. Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah melakukan satu kegiatan terus menerus dalam beberapa lama. Misalnya setelah duduk terus menerus di depan computer selama 2 jam, berada di dalam pesawat atau kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak jauh.
Pada umumnya penyebab kram tidak diketahui (idiopatik). Sementara ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Penyebab: Pada beberapa kasus, kram mungkin terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:
* Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
* Dehidrasi
* Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya, kadar kalsium atau potasium terlalu rendah)
* Kehamilan, terutama pada trimester akhir
* Kelenjar tiroid yang kurang aktif
* Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
* Gangguan saraf
* Sirosis hati
Pada kondisi di atas, kram hanyalah satu dari beberapa gejala lainnya. Bila tidak ada gejala lain, kemungkinan besar kram bersifat idiopatik dan bukan karena kondisi di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar